hari ini sudah berkali-kali kusadarkan hatiku tuk berkeras karang atas luka jiwa yang kutorehkan sebab ketakkuasaan hatiku sendiri menata ruang di setiap sudut hatiku, sudah berkali-kali tiaar berlaku tak sopan padaku namun berkali-kali juga kuabaikan semua itu, namun hari ini aku sungguh tak sampai hati membiarkan kekasaran kata itaar melukai harga hatiku, tak ada lagi kata maaf utk itaar, biarlah itaar dengan kekasaran kata-katanya dan aku juga akan pergi, tak ada lagi guna menahan kekasaran itaar karena mungkin itu adalah karakter itaar yang sebenarnya,
akhirnya aku yang menatap dunia dengan kepala tertunduk malu, akhirnya aku yang harus membungkam jiwaku untuk tak perlu lagi berteriak, cukup sudah semua perilaku menyesakkan pikiranku,
serasa terhempas pikiranku yang kian memaksaku tuk terus merindu. adakah semua hanya akan menjadi luka yang membusuk hingga akhirnya harus berkalang tanah? inilah rasa yang menutup jiwa terbuka, rasa yang tak mengijinkan bahkan sekedar angin lewatpun tidak